top of page

Ekonomi Digital Indonesia Tumbuh Secara Inklusif


Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) dan Laboratorium Data Persada dengan dukungan Google menyampaikan gambaran (​preview​) dari riset yang bertajuk, “​Menuju Ekonomi Digital yang Inklusif: Perspektif Gender, Regional dan Sektoral” ​pada acara Pasar IDEA di Jakarta Convention Center (JCC)​.

Dalam lima tahun mendatang, nilai ekonomi digital Indonesia akan naik dua kali lipat menjadi Rp 1.447 triliun (USD 1,02 miliar)​. Pertumbuhan yang dicapai melalui digitalisasi ekonomi tersebut mampu meningkatkan daya saing Indonesia dan mempersempit kesenjangan antar wilayah, gender, dan antar sektor ekonomi. Pemerintahan Indonesia 2019-2024 akan segera bekerja sehingga penting sekali bahwa kebijakan ekonomi digital disusun berdasarkan data yang akurat dan dapat diandalkan.

Studi ini menganalisis dampak ekonomi digital secara komprehensif melalui nilai investasi di ekonomi digital, pengeluaran pemerintah, dan pengeluaran rumah tangga melalui survei acak bertingkat (stratified random sampling​) nasional yang dilakukan di 34 provinsi dengan responden yang seimbang antara pria dan wanita serta wilayah kota dan desa untuk menghitung dampak langsung digitalisasi ekonomi. Dampak langsung tersebut kemudian diproses dengan menggunakan tabel input/output (IO) untuk menghitung efek tidak langsung terhadap sektor ekonomi serta lapangan kerja.

Berly Martawardaya​, ​Direktur Riset INDEF, ​mengatakan bahwa ekonomi digital berkontribusi sebesar ​Rp 814 triliun (US $ 56,4 miliar) atau 5,5% dari PDB di tahun 2018​. Ekonomi digital juga membuka setidaknya 5,7 juta lapangan kerja baru atau 4,5% dari total keseluruhan tenaga kerja. Selain sektor transportasi yang tumbuh 17%, sektor keuangan, manufaktur dan ​hospitality juga tumbuh sebesar 5% hingga 10%. Menurut Berly, “Angka ini adalah penjumlahan dari dampak langsung dan tidak langsung dari ekonomi digital”.

Nilai tambah ekonomi digital ke sektor manufaktur melebihi Rp 100 triliun (US$ 7.1 miliar) atau 25.4% dari total PDB Indonesia pada 2018​. Nilai ini bahkan melebihi nilai tambah yang diberikan ekonomi digital kepada transportasi, gudang, perdagangan, dan jasa keuangan. Secara terpisah, Google melalui Danny Ardianto, ​Government Affairs and Public Policy Manager​, menyebutkan bahwa riset INDEF dan LDP menunjukkan bahwa seluruh sektor ekonomi telah merasakan manfaat teknologi digital dan oleh karena itu ekonomi digital tidak lagi terbatas pada satu sektor saja.

Bastian Zaini​, ​Peneliti Laboratorium Data Persada (LDP) menjelaskan bahwa pertumbuhan akses internet dalam 5 tahun terakhir semakin merata dan mendorong partisipasi kelompok penduduk marjinal dalam ekonomi digital. Dalam 6 tahun terakhir, masyarakat termiskin di Indonesia mengalami pertumbuhan akses internet 6 kali lipat dan mereka berkontribusi

terhadap 6% jumlah transaksi ekonomi digital di tahun 2018. Selain itu, terdapat 12% transaksi ekonomi digital yang dilakukan oleh penduduk wilayah timur Indonesia sepanjang tahun 2018. Partisipasi perempuan juga meningkat yang ditandai dengan adanya 36% pedagang perempuan, lebih tinggi 2 kali lipat dari angka yang sebelumnya dirilis di Women Entrepreneur Index 2018. Bastian menyimpulkan, “​Peran ekonomi digital di Indonesia kini semakin inklusif dengan peran perempuan yang membesar, pertumbuhan penggunaan internet oleh penduduk di Kawasan Timur yang semakin tinggi, serta keterlibatan masyarakat miskin dalam transaksi digital yang semakin besar​”.

Penelitian ini menunjukkan bahwa ​perbaikan infrastruktur keras dan lunak perlu menjadi prioritas pemerintah​. Agar pertumbuhan ekonomi digital tetap inklusif, akses internet sebagai bentuk infrastruktur keras perlu ditingkatkan dari total 36% jumlah penduduk di tahun 2018. Selanjutnya, infrastruktur lunak seperti talenta, keterampilan digital dan akses ke keuangan juga perlu terus dibangun agar selaras dengan peningkatan kesempatan ekonomi yang muncul dari teknologi digital. Tak kalah pentingnya, regulasi ekonomi digital harus bersifat holistik dan berorientasi pada pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan daripada berfokus pada perbaikan jangka pendek.

Comments


bottom of page